10/12/2016

Awas, 20 Obat Ini Sebabkan Kerusakan Otak

Meskipun obat resep biasanya dikonsumsi saat merasakan nyeri saja, tetapi pemakaian obat-obatan ini dihubungkan dengan lebih dari 100.000 kematian per tahun. Dan lebih dari 1,5 juta orang dirawat di rumah sakit karena efek samping yang serius.

Pemakaian obat-obatan secara terus-menerus sebenarnya dapat menimbulkan efek kesehatan yang merugikan pada pasien, termasuk kehilangan memori. Untuk itu, Anda disarankan untuk meminimalisir penggunaan obat kimia.

Gunakan obat sesuai resep dokter dan konsumsi dengan dosis yang tepat juga dapat sedikit membantu Anda. Tetapi, tidak mengonsumsinya sama sekali menjadi solusi yang paling tepat. Berikut kategori obat yang dikaitkan dengan kehilangan memori dan penurunan kognitif otak.

1. 'Anti' obat.
Kelompok obat yang masuk dalam kategori ini, di antaranya antihistamin, antidepresan, antipsikotik, antibiotik, antispasmodik, dan antihipertensi, yang dapat mempengaruhi fungsi tepat dari neurotransmitter asetilkolin, yang penting untuk daya ingat dan fungsi kognitif. Buruknya lagi, obat-obatan ini mudah tersedia tanpa resep, dan dapat menyebabkan kerusakan serius, terutama jika tidak dikonsumsi dengan dosis tepat.

2. Obat tidur
Obat tidur dapat menyebabkan kehilangan memori jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian telah mengonfirmasi, bahwa semua jenis pil tidur dapat memicu berbagai tingkat gangguan memori dan kinerja. Selain itu, pil tidur juga dapat menekan fungsi yang tepat dari berbagai sel-sel otak, sehingga akan mempengaruhi kewaspadaan dan penilaian.

3. Obat statin
Obat penurun kolesterol ini bahkan telah berada di bawah pengawasan FDA karena laporan kerusakan kognitif dan hilangnya memori. Obat ini dilaporkan karena dapat membuat pasien merasa tidak fokus dan pelupa.

Berikut daftar obat resep yang dikenal dapat memicu hilangnya ingatan pada pasien:

  •     Obat penghilang rasa sakit
  •     Pil tidur: Ambien, Lunesta, Sonata
  •     Steroid
  •     Antibiotik (kuinolon)
  •     Antihistamin
  •     Obat untuk Parkinson: skopolamin, atropin, glikopirolat
  •     Untuk epilepsi: fenitoin atau Dilantin
  •     Benzodiazepin: Valium, Xanax, Ativan, Dalmane
  •     Quinidine
  •     Naproxen
  •     Interferon
  •     Obat tekanan darah tinggi
  •     Insulin
  •     Beta blockers (terutama yang digunakan untuk glaukoma)
  •     Metildopa
  •     Barbiturat: Amytal, Nembutal, Seconal, fenobarbital
  •     Obat kemoterapi
  •     Antipsikotik: Haldol, Mellaril
  •     Antidepresan trisiklik
  •     Lithium
Berikut beberapa gejala hilangnya memori setelah Anda mengonsumsi salah satu obat di atas
  •     Berulang kali mengajukan pertanyaan yang sama
  •     Lupa akan kata-kata umum saat berbicara
  •     Pelupa
  •     Suasana hati dan perilaku yang mudah berubah
Jika Anda ingin melakukan perubahan pengobatan, Anda harus mendiskusikannya dengan praktisi kesehatan Anda. Kabar baiknya, biasanya efek samping akan mereda setelah pengobatan berhenti.

Perbanyak konsumsi makanan yang dapat meningkatkan fungsi otak dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, akan sangat bermanfaat bagi kesehatan otak Anda.

Sumber: Daily Healthy Post

loading...