Setelah indosat telah melakukan rillis blackbary jenis strom, maka penyedia layanan telekomunikasi yang terkemukan di Indonesia juga bersiap-siap melakukan rillis blackberry strom, meskipun jumlahnya masih terbatas sekitar 800an unit,
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) mengaku tertarik untuk ikut memasarkannya di Indonesia. Hal itu disampaikan Manager Broadband BlackBerry & 3G XL Handono Warih.
“Kalau tidak ada halangan, bulan depan kita luncurkan. Tetapi, jumlahnya masih terbatas, delapan-ratus unitan,” kata Warih. XL belum berani memastikan jumlah pasti untuk stok BlackBerry Storm-nya saat ini. Menurut Warih, XL perlu mempelajari dulu daya serap pasar terhadap BlackBerry Storm milik Indosat. “Kita lihat saudara tua dulu lah. Kalau respon pasar bagus, kita pasti ikutan,” ucapnya.
Warih mengaku belajar dari produk 'tetangga' dari vendor lain yang kurang lebih berteknologi sama, yakni Apple iPhone Telkomsel. “Storm ini kan layar sentuh, lebih ke arah lifestyle, sehingga segmennya terbatas. Perlu edukasi khusus untuk pengguna awam. Lihat iPhone, sampai hari ini baru laku 4.500-an unit. Tidak bergerak,” kata Warih.
Pada kesempatan yang sama, Warih juga memaparkan besar ARPU pengguna BlackBerry XL. Menurut data terakhir, ARPU-nya mencapai Rp 200.000 lebih.
“ARPU untuk BlackBerry berbeda dengan layanan teks dan suara. Untuk BlackBerry saja, ARPU-nya bisa 200 ribuan. Kalau teks dan suara, bisa 300-400 ribu,” ucap Warih. “Agak sulit bila digabung. Pemakaiannya berbeda. BlackBerry sendiri, suara dan teks sendiri. Tapi, kalau mencari irisannya, mungkin ARPU pengguna BlackBerry bisa sampai 500-600 ribu,” ucap Warih.
PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) mengaku tertarik untuk ikut memasarkannya di Indonesia. Hal itu disampaikan Manager Broadband BlackBerry & 3G XL Handono Warih.
“Kalau tidak ada halangan, bulan depan kita luncurkan. Tetapi, jumlahnya masih terbatas, delapan-ratus unitan,” kata Warih. XL belum berani memastikan jumlah pasti untuk stok BlackBerry Storm-nya saat ini. Menurut Warih, XL perlu mempelajari dulu daya serap pasar terhadap BlackBerry Storm milik Indosat. “Kita lihat saudara tua dulu lah. Kalau respon pasar bagus, kita pasti ikutan,” ucapnya.
Warih mengaku belajar dari produk 'tetangga' dari vendor lain yang kurang lebih berteknologi sama, yakni Apple iPhone Telkomsel. “Storm ini kan layar sentuh, lebih ke arah lifestyle, sehingga segmennya terbatas. Perlu edukasi khusus untuk pengguna awam. Lihat iPhone, sampai hari ini baru laku 4.500-an unit. Tidak bergerak,” kata Warih.
Pada kesempatan yang sama, Warih juga memaparkan besar ARPU pengguna BlackBerry XL. Menurut data terakhir, ARPU-nya mencapai Rp 200.000 lebih.
“ARPU untuk BlackBerry berbeda dengan layanan teks dan suara. Untuk BlackBerry saja, ARPU-nya bisa 200 ribuan. Kalau teks dan suara, bisa 300-400 ribu,” ucap Warih. “Agak sulit bila digabung. Pemakaiannya berbeda. BlackBerry sendiri, suara dan teks sendiri. Tapi, kalau mencari irisannya, mungkin ARPU pengguna BlackBerry bisa sampai 500-600 ribu,” ucap Warih.